Cucak hijau (Greater Green Leafbird) atau Chloropsis sonnerati (termasuk ke dalam suku Chloropseida) adalah burung cica-daun besar yang mayoritas bulunya berwarna hijau. Burung jenis ini beda suku dengan cucak rowo, namun masih merupakan kerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina spp). Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.
Cica-daun besar biasa ditemukan di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali.
Ciri-ciri fisik burung ini yaitu panjang seluruh tubuh sekitar 20 sampai 24 cm. Sedangkan warna bulu didominasi warna hijau daun.
Jika masih umur 2-4 bulan maka sulit untuk membedakan antara jantan dan betina, karena ciri-ciri fisiknya hampir sama. Akan tetapi jika sudah tumbuh besar cucak hijau jantan dan betina sama-sama memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya. Namun untuk burung betina tenggorokan dan lingkaran mata berwarna kuning. Sedangkan pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau.
Burung ini memiliki suara yang merdu dan memiliki daya tangkap yang tinggi terhadap suara yang didengarnya, sehingga pintar menirukan suara burung lain dengan cepat.
Burung ini mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan juga sangat cepat jinak dengan pemiliknya. Akan tetapi burung ini termasuk burung yang mudah shock, jadi jangan sampai kandang burung ini terjatuh juga dan jangan pernah memindahkan kandangnya sewaktu burung ini sedang tertidur
Makanan burung ini adalah serangga dan buah-buahan, seperti jangkrik, ulat, kelabang, belalang, papaya, pisang, apel, tomat, pir, dan lain-lain.
Harap berhati-hati bila anda mempunyai burung ini lebih dari satu . Karena jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang berukuran lebih kecil.
Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa. Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar