Perkandangan untuk ayam bangkok


penggemar ayam bangkok sebenarnya sudah mempunyai kesadaran yang cukup tinggi mengenai faktor pemeliharaan. Hal ini kelihatan sekali khususnya dalam merawat dan melatih piaraanya, sehingga menjadi ayam afuan yang galak, ganas dan pantang menyerah. Tetapi dalam usaha budidaya masih sedikit sekali orang yang memperlakukan ayam tersebut sebagaimana usaha ayam petelur dan pedaging. Contoh yang mudah kita amati adalah masalah perkandangan. Diantara ribuan peternak ayam bangkok di Indonesia jarang sekali yang memperhatikan masalah ini. Apabila sudah memberi pakan, merawat dan melatih aya bangkok, mereka sudah merasa bahwa apa yang telah diberikan kepada piaraanya itu lebih dari cukup. Sebenarnya ini tidak sepenuhnya benar, apalagi jika dikaitkan dengan ayam bangkok sebagai komoditas budidaya.

Apapun jenisnya, ayam yang dipelihara di kandang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi daripada ayam yang dibiarkan tinggal disembarang tempat. Hal ini mudah dimengerti karena keberadaan kandang lebih memudahkan bagi peternak untuk memberikan pakan yang berkualitas, mengontrol kesehatan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, peternak lebih mudah mengumpulkan telur, pelaksanaan vaksinasi dan pembersihan kotoran. Ayam yang dikandangkan relatif lebih jinak daripada ayam yang dibiarkan bebas, sebab penanganan secara keseluruhan lebih gampang.

Kandang merupakan tempat kediaman ayam, dimana aktivitas hidup sehari-hari dilakukan ditempat itu sehingga pertumbuhan, produktivitas dan kondisi tubuhnya terjamin. Ia dapat mencari makanan dan air minum dikandang tersebut, kawin denga pasanganya, bertelur dan sebagainya. Mengingat perananya yang begitu besar, maka kandang termasuk salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya budidaya ayam bangkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

view list

Flag Counter